Perbedaan Rumah Subsidi Dan Komersil yang Perlu Diketahui
Harga rumah dari tahun ke tahun selalu naik. Salah jika Anda menunda membeli rumah, apalagi jika Anda tinggal di perkotaan, karena semakin lama lokasi rumah semakin jauh dari pusat kota, karena semakin sedikit tersedia lahan di dekat pusat kota.
Dengan harga rumah saat ini, sangat sulit bagi kami untuk dapat membelinya secara tunai, oleh karena itu kami dimudahkan dengan adanya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk membeli rumah, kita dihadapkan pada 2 pilihan yaitu rumah subsidi dan rumah komersial (non subsidi). Apa PerbedaanRumah Subsidi Dan Komersil? Berikut ulasannya.
Dengan harga rumah saat ini, sangat sulit bagi kami untuk dapat membelinya secara tunai, oleh karena itu kami dimudahkan dengan adanya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk membeli rumah, kita dihadapkan pada 2 pilihan yaitu rumah subsidi dan rumah komersial (non subsidi). Apa PerbedaanRumah Subsidi Dan Komersil? Berikut ulasannya.
Perbedaan Perumahan Komersial Dan Subsidi
Meski sama-sama dibangun oleh pengembang properti, kedua rumah ini memiliki banyak perbedaan yang berjauhan. Nah apa saja perbedaan dari kedua rumah tersebut, mari kita lihat beberapa perbedaannya dibawah ini :
Tipe Rumah
Perbedaan pertama antara rumah subsidi dan komersial adalah jenis rumah. Jenis rumah bersubsidi termasuk dalam kategori rumah sangat sederhana (RSS). Hal ini diatur oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
Sedangkan untuk rumah komersial, jenis bangunannya sangat beragam, mulai dari rumah sederhana hingga rumah mewah. Jika rumah bersubsidi hanya satu lantai, maka rumah komersial bisa memiliki dua atau bahkan hingga 3 lantai tergantung pengembangnya.
Harga
Dari segi harga, rumah bersubsidi cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan rumah komersial. Untuk rumah Type 36 dengan luas tanah 6x12 meter, harga rumah subsidi adalah sekitar Rp 166.000.000, sedangkan untuk rumah komersial dengan tipe yang sama harganya bisa berkisar Rp 400-500 juta tergantung lokasi.
Harga rumah bersubsidi lebih murah karena mendapat subsidi dari pemerintah. Program tersebut merupakan subsidi yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau masyarakat menengah ke bawah.
Angsuran
Masih berkaitan dengan harga yaitu jumlah cicilan. Rumah bersubsidi memiliki cicilan tetap sampai lunas, sedangkan rumah komersial mengikuti tarif KPR yang berlaku. Angsuran rumah subsidi tipe 36 di adalah sebagai berikut:
Jangka waktu 10 tahun cicilan 1,7 juta/bulanJangka waktu 15 tahun cicilan 1,3 juta/bulanJangka waktu 20 tahun cicilan 1 juta/bulan.
Persyaratan
Kepemilikan rumah bersubsidi terikat oleh beberapa ketentuan dari pemerintah. Hal ini tentunya karena program rumah bersubsidi berasal dari pemerintah, sehingga kepemilikannya dibatasi oleh syarat-syarat tertentu seperti batasan usia, penghasilan maksimal per bulan, belum pernah memiliki rumah, kewarganegaraan dan domisili serta aturan lainnya. Untuk rumah komersial tidak ada batas maksimal pendapatan atau jumlah kepemilikan rumah.
Lokasi
Perbedaan perumahan komersial dan perumahan subsidi yang juga sangat jelas terletak pada lokasi perumahan tersebut. Perumahan bersubsidi cenderung dibangun di lokasi yang lebih jauh dari kawasan komersial atau pusat kota.
Fasilitas Dalam Rumah
Perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersial juga dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas di rumah tersebut. Rumah subsidi dibangun dengan fasilitas standar rumah tapak layak huni, yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi untuk tipe 36. Sedangkan rumah komersial dengan tipe yang sama biasanya dilengkapi dengan dapur.
Renovasi
Aturan dalam hal renovasi rumah berlaku untuk perumahan bersubsidi sedangkan perumahan komersial tentu saja tidak berlaku. Pemilik rumah bersubsidi tidak diperbolehkan melakukan perubahan bentuk fasad atau melakukan renovasi besar-besaran. Renovasi yang diperbolehkan untuk rumah subsidi dalah pembuatan pagar, penambahan kanopi dan pembuatan dapur di bagian belakang jika ada lahan kosong.
Ketersediaan Unit
Salah satu peraturan pemerintah mengenai rumah bersubsidi adalah kewajiban untuk segera menempati rumah tersebut setelah proses kontrak. Oleh karena itu, biasanya rumah bersubsidi akan dipasarkan setelah siap huni. Namun tingginya kebutuhan rumah oleh masyarakat jika dibandingkan dengan ketersediaan unit, terkadang developer membuka pemesanan unit sebelum rumah siap huni.
Untuk rumah komersial tidak ada aturan untuk segera menempati unit rumah yang sudah dibeli. Oleh karena itu, membeli rumah dengan status indent sangat umum dilakukan. Bahkan terkadang calon pembeli rela membayar untuk mendapatkan Order Order Number agar tidak kehabisan unit di perumahan yang diinginkan.
Kualitas
Dari segi kualitas, rumah bersubsidi memiliki standar kualitas minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuannya agar rumah tapak menjadi rumah yang layak huni bagi masyarakat. Jadi terkadang pengembangan unit didasarkan pada standar minimum ini.
Tidak heran jika banyak orang yang beranggapan bahwa kualitas rumah bersubsidi lebih rendah daripada rumah komersial. Tapi pada dasarnya itu lebih tergantung pada pengembang. Dimana developer rumah komersial meningkatkan kualitas agar mampu menjadi lebih menarik bagi calon pembeli.
Media Sosial Saya.
Instagram : https://www.instagram.com/rumah_impian_medan/
Facebook : https://www.facebook.com/rabdullah.m.siregar/
Youtube : https://www.youtube.com/@abdullahmunawarsiregar9304/
Google : Rumah Subsidi dan Komersil Medan
Whatsaap : 082362508855
Sumber : https://www.brighton.co.id/about/articles-all/9-perbedaan-rumah-subsidi-dan-komersil-yang-perlu-diketahui/
#rumahkampungkolam #rumahsubsidi #rumahkpr #rumahmurah #tembung #kampungkolam #perumahan #rumahkolam #perumahandesakolam #jualrumah #perumahansubsidi #rumahmurahkampungkolam #rumah #deliserdang #rumahkampungkolam #hargamurah #perumahankampungkolam #komplekkampungkolam #perumahanterdekat #perumahankpr #rumahmewahminimalis #rumahminimalis #rumahminimalismewah #rumahmewah
Komentar
Posting Komentar